Nama : Mafira Pahlawati
Kelas : IX C
Absen : 13
Membuat Cerpen
Someone Like You
30 Maret 2011
Semuanya berakhir hari ini.Seluruh penantian panjangku terhempas begitu saja sore tadi,entah keberanian dari mana yang mampu membujukku tuk mengucapkan selamat tinggal kepada semua yang kurasakan.Tetapi,bagaimana aku bisa mengucapkan kalimat itu kepada seseorang yang tak pernah menjadi milikku?,omong kosong.Sudahlah,kuurungkan niat untuk mengingat semuanya.Mungkin memang ini jalan bagi hati yang tak lagi bertepi.
Kututup diary-ku.Malam ini tak seperti biasanya,ada perasaan mengganjal yang terus bergelayut mesra di anganku,ada duka yang masih tak terbayangkan sebelumnya.Tiba-tiba dadaku sesak,apa yang terlewati kembali teringat dan seakan memerintah tuk mengingkari keputusanku.Air bening itu kembali membelah pipiku yang sudah lembab sebelumnnya.Kuputuskan untuk keluar dari kamarku yang pengap,kupandang ruang tamu dan teras ,semuanya sepi.Persis dengan apa yang pernah kubaca.Ketika kesunyian bercumbu dengan kesedihan,mereka hanya mampu melahirkan satu hal yaitu keputusan.Kembali kumasuki kamar buluk-ku,kucoba memejamkan mata,dan masih saja tidak bisa.
Pukul sebelas lewat,handphone-ku berdering.1 pesan diterima dari Egi,kubuka dan kubaca..
Aku hanya bisa terdiam melihat kau pergi dari sisiku,dari sampingku.
Tinggalkan aku semuanya,yang pernah terjadi,tak lagi kau rasa.
Lagu itu.Ya,hanya dia yang punya kebiasaan seperti itu.Pasti dia.Jantungku berdebar,adrenalinku melonjak naik,kepalaku pusing,pening,Ingin rasanya untuk berteriak.Namun kuurungan.Kemudian melanjutkan membaca pesan singkat tadi,
Hingga waktu beranjak pergi,kau mampu hancurkan hatiku.
Ada yang hilang dari perasaanku,yang terlanjur sudah ku berikan padamu . . .
Aku miris membaca pesan itu.Hancur?siapa yang lebih hancur?aku atau hanya tak ingin menjadi pengganggu anatara Egi dan Firda,yang kini tengah di-gosipkan menjalin hubungan.Lantas selama ini aku dianggap apa?.Yang tak habis fikir, mengapa kau masih melakukan ini Egi?kata-katamu itu membuatku galau dan tak berdaya.
Suasana kelas dingin.Aku masuk dengan mimik yang berbeda dengan rancangaku semalam.Aku ingin tetap tersenyum,tetapi hati ini masih sayup.Kutatap bangku yang masih kosong.Saat KBM berlangsung,semua mata tertuju padaku.Semua bertanya-tanya ,ada apa dengan Ayunda?.Aku tak peduli dengan mereka semua,yang sekarang aku pikirkan hanya Egi Heryanto,lelaki yang penuh kejutan. Lelaki yang menyenangkan, lelaki yang aku kira berbeda dengan yang lain yang pernah aku temui.
Ya, Egi memang berbeda dengan lelaki lainnya.Satu tahun ini hari-hariku penuh dengan satu nama, penuh dengan satu suara tawa, penuh senyuman dan kata-kata manis. Hanya dengan Egi pula aku bisa merasakan perasaan ini. Perasaan yang aku pun tak tahu apa itu namanya. Perasaan yang tiba-tiba saja bisa berubah menjadi sangant menyakitkan dan menyedihkan saat Egi tidak lagi didekatku. Egi. Huft, aku pusing memikirkan dirimu.
Entah mengapa hari ini berjalan begitu lama. Pelajaran disekolah pun aku tak sedikitpun memahaminya. Teman-teman disekolah hari ini rasanya percuma saja menghiburku. Mereka tidak mungkin mengerti perasaanku. Perasaanku? Perasaan Egi? Perasaan apa sebenarnya ini Tuhan? Apa Egi pun merasakan hal yang sama denganku? Apa hati Egi kini sama kacaunya denganku? Apa Egi tahu kalau kini hatiku sedang berkeping karenanya? Atau mungkin Egi sedang tertawa dengan Firda? Pikiranku semakin mengacau. Mungkin sebaiknya aku tidur. Besok hari yang berat masih harus aku lewati. Tanpa Egi.
Pagi yang cerah. Sayang hatiku tak secerah pagi ini. Jam menunjukan pukul 05.17 masih ada banyak waktu untuk menyiapkan diri berangkat kesekolah. Aku cek handphone-ku. Ada 3 pesan. Semuanya dari Egi. Isinya pun sama
Aku tidak ingin ada kesalahpahaman diantara kita. Nanti malam temui aku di Allure Cafe jam 7. Aku mohon datanglah Nda.
Apa maksud Egi ? Dia tidak ingin ada kesalahpahaman? Lalu bagaimana dengan yang aku dengar dari teman-teman disekolah. Bukankah semua itu benar adanya? Lalu bagaimana dengan Firda? Lagi-lagi pagiku yang bisanya indah dan penuh semangat hancur gara-gara Egi.
Suasana kelas masih sama seperti kemarin. Bagaiku suasananya sungguh sangat tidak mengenakkan. Teman-teman masih bingung melihat aku yang sedari kemarin diam. Aku memang tidak punya mood yang baik untuk banyak bicara. Biarkan lah teman-teman mengatakan aku aneh atau apapun. Aku juga yakin banyak teman yang membicarakanku dibelakang, tadi aku sempat mendengar seseorang mengatakan bahwa aku sedang patah hati. Patah hati? Apa benar aku sedang patah hati? Mungkin sebaiknya aku mulai menata hati.Pertama,aku akan datang menemui Egi nanti malam.Kedua,aku akan membuka hari-hari baru penuh senyuman.Mungkin Egi hanya menganggapku teman dekatnya,tak lebih.Ini juga bukan salahnya,dia sudah terlalu baik kepadaku. Dan mungkin gosip yang seminggu ini gencar disekolah benar. Egi sudah menemukan tambatan hatinya. Yang terakhir aku harus mulai bisa menerima kenyataan.
Jam masih menunjukan pukul 5 sore. Egi mengajakku bertemu pukul 7 malam, namun sudah sejak pukul 4 tadi aku keluar rumah. Kenapa hatiku deg-degan seperti ini. Padahal biasanya aku tak pernah se-nerveous ini?,ada apa gerangan?.
Kutelusuri jalanan kota ini,sengaja aku berjalan kaki agar pikiranku tidak kacau lagi,hitung-hitung me-refresh jiwaku yang sempat terguncang.Sesekali ku menatap langit sore yang mulai menguning ,dibawahnya terdapat ratusan kendaraan bermotor yang berlalu-lalang.Mataku terpusat pada suatu kendaraan.Dan motor itu,motor yang tak asing lagi bagiku.Motor milik Egi,tentu saja Egi yang mengendarainya,tetapi siapa wanita dibelakangnya itu?.Aku tertegun bukan main,rupanya itu Firda.Ternyata benar gosip yang beredar selama ini,Firda milik Egi,Egi milik Firda.Sebenarnya apa mau Egi?dia hanya ingin membuat hatiku bergejolak tak karuan.Tanpa ragu lagi,aku menyetop angkutan kota yang ada di muka.Kali ini aku takkan menangis.Terlalu banyak air mata yang kubuang untuk Egi.Aku hanya diam dengan mendengarkan bait lagu Ipang .
dihari ini semua berakhir sudah
kita berpisah baik-baik saja
jangan ingat hal yang membuatmu marah
apalagi membuatmu kecewa
kenang yang indah,kenang yang memiliki kesan di hati
hanya yang baik
hanya yang membuat tersipu saat kita mengingatnya
ternyata kita sampai pada jalan yang berlainan arah
ternyata kita harus memilih pada jalan yang terbaik tuk tuk semua
cukup banyak waktu yang kita habiskan
semua tidak pernah terbuang percuma
lambaikan tangan biar pergi lebih mudah
sengguh senang ku bisa kenal kamu
tak ada kebetulan
semua pasti ada artinya
1 April 2011
Ini mungkin mungkin bukan akhir yang baik.Tapi aku yakin ini akan menjadi awal yang baik.
Aku tidak akan datang,pulanglah.Aku sudah memaafkanmu.Kau tidaklah salah,mungkin hanya aku yang terlalu berharap.Tak usah pikirkan perasaanku :’).Berbahagialah mulai sekarang Egi.
Pesan singkat yang ku kirim untuk Egi kiranya sudah cukup untuk mengakhiri semua yang tak pernah diawali. Aku memang belum sempat mendengar penjelasan darinya.Atau bisa dibilang tidak ingin tahu semuanya.Aku tidak ingin mengganggu kehidupan Egi dan Firda.Aku ingin Egi bahagia,tak akan sekalipun mengusik hidupnya lagi.Never mind,i will find,someone like you,Egi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar